Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Si Juli

Jadi, bagaimana kabarmu? Hanya dengan melihatnya dari samping, dari balik jendela ruang tamu kostnya, di atas motornya, menunggu sambil bersungut-sungut saja sudah mampu membawakan kehangatan untuk seluruh tubuhnya. Aku melihatmu, di tempat di mana aku menginginkanmu ada. Aku melihatmu, dengan wajah yang masih sama seperti apa yang aku ingat. Aku melihatmu, tanpa ada yang berubah dariku. “Kebiasaan, selalu lama.” “Siapa suruh dadakan.” Padahal, Nadin sudah menunggu selama sepuluh menit di ruang tamu sampai akhirnya pria itu, Raka, tiba di depan rumah kostnya. Menambahkan tujuh menit lagi untuk memandangnya lebih lama sebelum akhirnya membuka pintu. “Makan dulu lah, lapar kelamaan nungguin Tuan Putri” “Mie ayam” “Mie ayam. Nad, ah..” Mereka berdua saling pandang dan tertawa. Masih sama ternyata. *** “Memangnya berbuat baik itu salah ya, Nad?” “Tergantung seberapa baik kamu” “Menurutmu aku gimana?” Nadin mengalihkan pandangan dari handphonenya, bacaannya. Kem

Postingan Terbaru